SOLO– Dalam upaya mempererat hubungan sejarah dan budaya, rombongan Kesultanan Buton melakukan kunjungan ke Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat setelah beberapa Ratus tahun lalu Raja Buton ke III Bhanca Patola yang mengadakan kunjungan ke tanah jawa yakni kerajaan majapahit asal usul leluhur yang disebut "Ekspedisi Maritim Pertama Kerajaan Buton".
Lakina Bombonawulu, La Ode Musrimin Haadi, menjelaskan bahwa tujuan utama kunjungan ini adalah untuk membangun kembali hubungan emosional antara kedua kesultanan. “Pihak kami dalam hal ini untuk membangun hubungan kedekatan emosional antara Kasultanan Ngayogyakarta dengan Kesultanan Buton, ” ujarnya. Jumat (13/12/2024)
Pertukaran Nilai dan Referensi Budaya Selain menjalin hubungan emosional, kedua kesultanan juga melakukan pertukaran referensi terkait tata cara pelayanan budaya kepada para tamu. Menurut La Ode Musrimin Haadi, mereka terkesan dengan pelayanan yang diberikan Kasultanan Ngayogyakarta kepada para tamu, baik dari dalam negeri maupun mancanegara.
“Kunjungan kami juga memperlihatkan tata cara nilai-nilai budaya, bertukar referensi tentang pelayanan. Luar biasanya di Kasultanan Ngayogyakarta ini kami dilayani dengan sangat baik. Pelayanan yang eksis kepada setiap tamu, baik dari dalam negeri maupun luar negeri seperti Malaysia dan China, sangat luar biasa, ” ungkapnya.
Ia juga mengapresiasi bagaimana tamu-tamu mancanegara yang berkunjung merasa menjadi bagian dari budaya Kasultanan. “Kami bertemu rombongan dari China dan Malaysia, dan mereka sangat antusias bercerita serta berfoto. Mereka merasa menjadi bagian dari Kesultanan Buton, ” tambahnya.
Membina Kerja Sama Budaya, Kunjungan ini juga bertujuan untuk membina hubungan kerja sama dalam bidang budaya, khususnya pelestarian nilai-nilai budaya masa lalu, masa kini, dan masa depan. Upaya ini diharapkan dapat memastikan bahwa generasi mendatang tetap menghormati dan melestarikan warisan budaya.
Baca juga:
Uji Publik Hasil Penelitian BNN Tahun 2019
|
“Kunjungan ini dalam rangka membina hubungan kerja sama pada bidang budaya, terutama nilai-nilai hidup budaya masa lalu, kini, dan mendatang, sehingga generasi tidak melupakan eksistensi kebudayaan, ” jelas La Ode Musrimin Haadi.
Dukungan untuk Provinsi Kepulauan Buton
Dalam kesempatan tersebut, Kesultanan Buton juga meminta masukan dari Kasultanan Ngayogyakarta untuk memperkuat kedudukan Provinsi Kepulauan Buton di tingkat pemerintahan pusat. Hal ini menjadi salah satu agenda penting dalam kunjungan tersebut.
Kunjungan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat hubungan historis antara dua kesultanan besar di Nusantara sekaligus melestarikan tradisi budaya yang menjadi identitas bangsa. Upaya ini menjadi wujud nyata dalam menjaga persatuan di tengah keragaman Indonesia.